Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyiapkan Biaya Pendidikan Tinggi dengan Bijak

Menyiapkan Biaya Pendidikan Tinggi dengan Bijak

Bagaimana Menyiapkan biaya pendidikan tinggi dengan bijak? Misalnya, saat ini biaya semester mencapai 7 juta rupiah dan uang tersebut tidak cukup untuk beberapa tahun ke depan. Uang 10 juta hari ini tidak memiliki nilai yang sama masa depan karena inflasi terus merusak nilai uang.

Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa cenderung naik secara terus-menerus seluruh sektor perekonomian. Jika hanya satu barang yang naik harga, itu bukanlah inflasi, kecuali barang tersebut dapat memengaruhi harga barang lain.

Merosotnya nilai uang sebabkan oleh inflasi, mana terlalu banyaknya uang yang beredar menyebabkan harga barang dan jasa naik. Inflasi dapat terjadi karena beberapa hal. Pertama, permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa melebihi persediaan yang ada, sehingga harga meningkat.

Ini sering terjadi pada bulan Ramadhan dan hari raya mana permintaan kebutuhan meningkat drastis. Ini sesuai dengan hukum ekonomi bahwa ketika permintaan naik dan penawaran tetap, harga cenderung naik.

Kedua, biaya produksi meningkat karena kenaikan upah, kompensasi karyawan, dan harga bahan baku yang kemudian memengaruhi harga barang atau jasa.

Inflasi dapat bagi menjadi empat kategori: inflasi ringan (kurang dari 10% per tahun), inflasi sedang (10% - 30% per tahun), inflasi berat (30% - 100% per tahun), dan hiperinflasi (lebih dari 100% per tahun).

Meskipun inflasi tidak selalu buruk untuk perekonomian, tetapi sebaiknya tetap dalam batas wajar yaitu bawah 10%. Inflasi menjadi masalah ketika laju inflasi tidak terkendali atau melebihi target Bank Indonesia.

Pada tahun 2008, terjadi kenaikan inflasi yang signifikan, sedangkan pada tahun 2009, terjadi penurunan hingga mencapai 2,78%. Pada tahun 2015 dan 2016, tingkat inflasi sesuai dengan target pemerintah yaitu sebesar 4% dengan standar deviasi 1%.

Mari kita perhatikan rata-rata inflasi selama 10 tahun terakhir, yaitu 5,93 persen per tahun atau tergolong inflasi ringan. Artinya, selama 10 tahun terakhir tingkat inflasi telah mencapai 59,3%.

Menyiapkan Biaya Pendidikan Tinggi dengan Bijak

Bayangkan bagaimana inflasi dapat mengurangi daya beli dan membuat masyarakat miskin jika kenaikan pendapatan tidak dapat mengimbangi kenaikan harga barang. Perlu ketahui bahwa inflasi tidak selalu merugikan.

Pada tahun-tahun tertentu, seperti sektor sandang, pangan, dan katan, harga barang dapat tetap stabil meskipun terjadi inflasi. Namun, seringkali harga barang naik tanpa sadari dan kita lupa bahwa kebutuhan hidup juga meningkat dari waktu ke waktu.

Terkadang harga kebutuhan pokok meningkat lebih cepat dari kenaikan penghasilan, sehingga uang yang miliki tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup. Tahukah Anda bahwa uang sebesar Rp1.000.000 yang miliki saat ini nilainya sama dengan Rp500.000 pada tahun lalu? Jadi, jika tawari uang sebesar Rp1.000.000 hari ini atau setahun lagi, kebanyakan orang akan memilih menerima uang hari ini karena uang tersebut dapat gunakan atau investasikan segera.

Nilai waktu uang (time value of money) adalah konsep yang menyatakan bahwa jumlah uang yang sama saat ini lebih berharga daripada pada masa depan. Hal ini disebabkan oleh inflasi yang membuat daya beli uang semakin tergerus seiring dengan naiknya harga barang dan jasa.

Sebagai contoh, pada tahun 1990-an harga motor hanya sekitar 2,5 juta, namun saat ini harga kendaraan bermotor mencapai 12 juta hingga 20 juta. Inflasi merupakan salah satu gejala ekonomi yang memiliki dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

Dampak dari inflasi yang cukup besar adalah naiknya harga kebutuhan pokok yang dapat mempengaruhi perekonomian secara signifikan. Mari kita amati bagaimana harga kebutuhan pokok berubah dari tahun ke tahun.

Tabel menunjukkan bahwa harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Harga tersebut cenderung meningkat secara terus-menerus dan menyebabkan nilai uang menjadi menurun.

Inflasi dan Dampaknya Terhadap Daya Beli dan Kebutuhan Hidup: Mengapa Investasi Penting?

Kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut berdampak pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Contohnya, pada tahun 2010, uang 10 ribu dapat membeli beras hampir 1,5 kilogram, namun pada tahun 2016, uang 10 ribu hanya cukup untuk membeli beras 1 kilogram.

Hal ini membuat pemenuhan kebutuhan hidup semakin sulit, terutama bagi masyarakat dengan pendapatan tetap. Kondisi ini merugikan karena pendapatan riil masyarakat menurun. Pendapatan yang diterima tidak sebanding dengan kenaikan inflasi, sehingga masyarakat dapat mengalami masalah keuangan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di masa yang akan datang.

Apakah Anda juga mengalami hal yang sama? Meskipun penerimaan gaji bulanan tetap, namun harga kebutuhan pokok semakin hari semakin meningkat. Ini tentu saja mengakibatkan nilai uang semakin tergerus, dan kebutuhan hidup seperti biaya pendidikan, liburan, dan sebagainya semakin sulit untuk dipenuhi. Ini menjadi semakin sulit jika Anda juga memiliki rencana untuk membeli rumah baru, menikah, dan sebagainya.

Serangkaian kebutuhan yang perlu dipenuhi di masa depan, semuanya terdampak oleh inflasi. Oleh karena itu, rasanya sulit untuk mencapai kesejahteraan keuangan di masa depan hanya dengan mengandalkan tabungan saja yang akan tergerus oleh inflasi.

Inilah mengapa investasi menjadi penting, karena inflasi yang terus meningkat adalah salah satu alasan mengapa kita harus berinvestasi.

Konsep investasi terkait dengan pengalokasian sumber daya finansial untuk memperoleh barang modal pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan.

Dalam investasi, seseorang membeli aset atau instrumen keuangan dengan harapan nilai tersebut akan meningkat di masa depan. Investasi membantu menjaga nilai dana atau aset yang dimiliki agar tidak mengalami penurunan tetapi justru meningkat.

Dengan berinvestasi, seseorang dapat melindungi kekayaannya dari inflasi dan juga mempersiapkan kebutuhan di masa depan. Oleh karena itu, investasi merupakan cara yang tepat untuk mempertahankan kekayaan dan memenuhi kebutuhan finansial di masa depan.

Kesimpulan

Artikel ini membahas tentang inflasi, yang merupakan kondisi di mana harga barang dan jasa cenderung naik secara terus-menerus dan memengaruhi daya beli uang. Meskipun inflasi tidak selalu buruk untuk perekonomian, terlalu banyaknya uang yang beredar menyebabkan harga barang dan jasa naik, sehingga inflasi harus tetap dalam batas wajar yaitu bawah 10%. Inflasi dapat mempengaruhi investasi dan menyebabkan dampak pada kebutuhan hidup, sehingga perlu menyiapkan biaya pendidikan tinggi dengan bijak dengan mempertimbangkan dampak inflasi pada kebutuhan hidup dan memahami nilai waktu uang. Oleh karena itu, investasi penting untuk membantu melindungi nilai uang dari efek inflasi dan menjaga kestabilan keuangan di masa depan.